Khamis, 11 Januari 2024

SEBENAR BENAR JODOH

 


SEBENAR BENAR JODOH
-------------------------------------------
Benarkah kita hidup ini pasti miliki atau mempunyai jodoh atau pasangan hidup ?
Dan didalam AL QURAN Allah menjelaskan tentang salah satu tanda kebesaran - Nya Artinya ....Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu mengingat (kebesaran Allah)
(QS. Az Zariyat: 49)
Lalu bagaimana ada orang yang tidak mendapatkan "jodoh" nya ?
Bahkan disebut nabi didalam haditsnya ....
Bahwa bukan termasuk umatku apabila tidak menjalankan sunnahku (menikah)
Ini realitas kehidupan Dan boleh terjadi baik pada seorang lelaki atau perempuan Bahkan sampai meninggal dunia mereka tidak kunjung menikah.Tidak miliki pasangankah ?
Dustakah ayat Tuhan itu ? Begitu malangkah yang tidak miliki pasangan?
Hingga disebut bukan umat ? Sesungguhnya tiap tiap insan yang lahir kedunia ini sudah berjodoh.
Tuhan ciptakan sempurna dan tidak kurang satu apapun jua
LIHATLAH JODOH SEJATI ITU ADA DIDIRI SENDIRI ...
Dia tidak pernah meninggalkan. Dia setia dari adamu sampai akhirmu. Kitalah yang buta ....Kitalah yang lalai sehingga nestapa ...
Kitalah yang tak kunjung mengenal - Nya ...Itulah mengapa disebutkan didalam firman - Nya
BAHWA HIDUP ITU BERPASANGAN KARENA PASANGAN JODOH SEJATI INILAH MAKA BOLEH HIDUP
Bukan yang disebut isteri yang pasti mati. Bukan yang disebut suami yang pasti meninggalkan saat masanya
Dan apabila seseorang telah mengenali JODOH SEJATI
Itulah yang dimaksud Nabi sebagai umat yang menjalankan sunnahnya . MENIKAH DZAHIR BATHINNYA .....
JODOH SEJATI YANG SEMPURNA.
Tidak boleh dipisah hingga akhirnya. Dan didalam Injil Tuhan sampaikan berita ini lewat ayat Matius yang berbunyi ...
"Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu
Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."
.......................
Maka berbahagialah mereka yang menemukan kekasih sejatinya
Mereka tidak gundah gulana dengan percobaan dunia
Meski didalam kehidupan tidak menemukan pasangan seiring sejalan

Rabu, 10 Januari 2024

Jiwa Raga dan Hiburan

 

Santai seni bersama Adinda Amiro - Pemaidani

Jiwa Raga dan Hiburan

Jiwa/Diri adalah kehidupan yang ada pada setiap diri, dalam Bahasa Arab disebutkan dengan kata : “NAFS” yang artinya ; Jiwa/Diri.
Sebagaimana Allah berfirman :
“Wahai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan Ridho serta di Ridhoi. Masuklah ke dalam golongan hamba–hamba Ku. Dan masuklah ke dalam Syurga Ku”.
(QS, Al-Fajr : 27-30)

Jiwa/Diri adalah suatu kesatuan antara Ruh dan Jasad, di mana tatkala Ruh dihembuskan kepada sekalian batang tubuh/Jasad maka bernamalah ia dengan Jiwa/Diri.

Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari seorang Ulama dan Awliya Allah yang berguru kepada Syekh Mursyid Muhammad Saman Al-madani Al-hasani di Kota Madinah salah seorang zuriat daripada Baginda Rosulullah Saw yang juga sebagai penjaga Maqom Nabi, mengatakan :
Bahwa sebenar-benarnya Diri itu adalah Ruh
Sebenar-benarnya Ruh itu adalah Nafs/Jiwa
Sebenar-benarnya Nafs/Jiwa itu adalah Naik Turun Nafas
Naik Turun Nafas itu adalah Sir/Rahasia
Dan adapun yang dikatakan Sir/Rahasia itu adalah Nur Muhammad Saw.

Islam adalah agama fitrah. Artinya, perkara apa saja yang ada di dalam Islam sesuai dengan fitrah manusia. Misalnya, manusia cenderung menghambakan diri kepada apa yang dicintainya. Oleh karena itu Islam memberi petunjuk, kepada siapakah seharusnya kita menghambakan diri. Sebagai contoh, walaupun manusia menyukai harta dan kekuasaan. Anehnya, kita tidak suka jika disebut hamba harta atau hamba kekuasaan, meskipun sikap kita memang seperti itu. Tapi kita redha dan suka jika disebut-sebut sebagai hamba ALLAH. 

Artinya, fitrah manusia memang ingin menjadi hamba kepada ALLAH, Tuhan Semesta Alam.

Manusia suka kepada ilmu dan kepandaian agar kehidupannya maju dan tidak beku (jumud). Memang ALLAH menjadikan jiwa manusia begitu keadaannya. Setiap orang juga suka kepada makanan yang lazat, suka kepada lawan jenis, suka kepada badan dan akal yang sehat. Oleh karena itu Tuhan datangkan agama Islam yang mengajar manusia untuk memenuhi tuntutan fitrah tersebut. 

Sabda Rasulullah, “Menuntut ilmu wajib bagi lelaki dan perempuan” (HR. Ibnu Abdi Al Barri). Kemudian jika mengikuti Rasulullah SAW, maka sunnat hukumnya makan daging seminggu sekali. Islam juga mendorong pernikahan dan melarang zina sebab zina hanya akan menganiaya kaum perempuan. Sudah tentu tidak ada orang yang mahu teraniaya.

Nafsulah yang akan memimpin manusia

Begitulah Islam agama fitrah. Apabila sesuatu disukai oleh fitrah, maka Islam akan membenarkan dan mendorongnya. ALLAH yang menciptakan fitrah manusia, maka ALLAH pula yang menunjukkan cara bagaimana keinginan fitrah itu dipenuhi karena begitulah keinginan fitrah manusia. Jika keinginan fitrah ini tidak tercapai maka manusia akan merasa susah, dukacita dan gelisah. Namun tanpa petunjuk dari ALLAH, nafsulah yang akan memimpin manusia untuk melaksanakan kehendak fitrah itu secara liar tak terkendali. Maka, hasilnya akan buruk sekali.

Sebagai contoh adalah keinginan fitrah manusia untuk berhibur. Batin manusia perlu untuk berhibur sebagaimana jasad lahir manusia perlu beristirahat. Jika tidak dipenuhi maka akan letihlah batin manusia dalam menjalani kehidupan ini. Untuk memenuhi keinginan itulah dapat kita lihat betapa majunya teknologi hiburan saat ini. Jika dulu manusia berhibur dengan karya-karya sastera, pertunjukan cerita dan alat-alat musik, maka manusia zaman sekarang berhibur dengan film, musik, teknologi animasi, efek-efek visual yang memanjakan imajinasi, musik dengan istrumen yang semakin kompleks, game interaktif, synthesizer, virtual reality dsb. Semuanya bertujuan untuk memuaskan keinginan batin manusia. Namun, sebenarnya batin manusia yang manakah yang hendak dihibur?

Di samping memiliki jasad lahir, manusia juga memiliki unsur batin yaitu akal, nafsu dan hati. Dengan melihat kesan hiburan-hiburan tersebut pada diri manusia maka dapat kita pilih menjadi hiburan akal, nafsu atau hati. Sebagai contoh, berhibur akal misalnya mempelajari hal-hal baru, meneliti, berdiskusi dsb. Islam mendorong keinginan fitrah untuk berhibur tersebut selama mengikuti petunjuk ALLAH yang menciptakan manusia. 

Ilmu menjadikan manusia sombong

Misalnya, jika yang dipelajari adalah ilmu sihir maka Islam melarangnya karena hanya akan membawa kerusakan. Jangankan ilmu sihir, ilmu agama pun akan membawa keburukan jika tidak dikaitkan dengan tauhid dan akhlak. Ilmu tersebut hanya akan menjadikan manusia sombong, merasa mulia, bermegah-megah, hasad dengki, ego dsb. Apalagi ilmu-ilmu yang lain jika tidak dikaitkan juga dengan Tuhan. 

Begitu juga berhibur nafsu. Misalnya, keinginan manusia kepada lawan jenis, ALLAH telah tunjukkan caranya melalui pernikahan. Jika tanpa cara yang telah ALLAH tunjukkan yaitu pernikahan, hasilnya hanya akan rusak dan merusakkan. Sudahlah tidak mendidik dan mendisiplinkan nafsu agar tunduk kepada fitrah kita yang ingin menghamba kepada ALLAH, malah menjadikannya semakin liar tidak terkendali. 

Sedangkan Al Quran telah mengajarkan kepada kita, 
“Sesungguhnya nafsu itu sangat mengajak kepada kejahatan” ( Yusuf:53 )

Sebenarnya, hakikat berhibur adalah terhiburnya hati dengan mengingati ALLAH. 
FirmanNya dalam Al Quran, 
“Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram” (Ar Raad: 28) 

Dengan demikian hiburan akal dan nafsu hanya akan menghibur hati jika selalu dihubungkaitkan dengan ALLAH. Sehingga melalui hiburan-hiburan tersebut kita akan terasa KebesaranNya, Maha KuasaNya, Maha PemurahNya, Maha PengasihNya, Maha AdilNya. Semakin kita berhibur semakin kita merendah diri, tawadhuk, hilang kesombongan dan kemegahan diri, semakin bersyukur dan merasa hina di hadapanNya, semakin takut kepada dosa-dosa dan terkikis rasa cinta dunia yang melemahkan jiwa. Itulah berhibur yang sesungguhnya. Semakin dekat diri kita kepada Tuhan, terpimpin akal, nafsu dan hati kita untuk cinta dan taqwa kepadaNya. Itulah kebahagiaan sebenarnya yang dicari-cari manusia dari hiburan. 

Jika kita berhibur namun tidak tampak dan tidak terasa sifat Kemuliaan Tuhan, justru nafsulah yang akan semakin liar tak terkendali. Maka, sebenarnya hiburan seperti itu bukan hiburan melainkan jebakan nafsu dan syaitan.

Penghibur gagal menghibur dirinya

Inilah yang sering luput dari para penghibur dan para pencari hiburan. Berapa banyak penghibur yang sibuk memikirkan bagaimana menghibur manusia dengan berbagai macam media, bentuk dan gayanya. Namun rupa-rupanya diri mereka sendiripun tidak terhibur. Resah, gelisah, jiwa mereka menderita, hilang kebahagiaan, dadah,arak dan sebagainya menjadi pelarian, semakin jauh dari Tuhan, bahkan bunuh diri karena tidak tahan dengan cobaan. Jika para penghibur gagal menghibur dirinya lalu bagaimanakah nasib kita yang ingin mencari hiburan? Jangan-jangan tanpa sadar sebenarnya kita telah masuk ke dalam tipuan yang menyesatkan. Naudzubillahi min dzalik.

Berhiburlah Jiwa dengan Taubat kembali Taqwa kepada Allah Tuan Jiwa Raga kerana Tuan Jiwa Raga tidak pernah melupakan Jiwa dan RagaNya.
( Sumber dari FB )

Selasa, 9 Januari 2024

MANUSIA BIJAK.

 

MANUSIA BIJAK.

Menjadi manusia baik itu sulit tetapi lebih sulit lagi menjadi manusia bijak.
Bijak itu ertinya tindakan yang selalu mengedepankan pemakaian akal Budi dalam setiap hal.
Menjadi manusia bijak itu tidak boleh diukur dari umur, tua atau muda. Tidak boleh dinilai dari penampilannya. Semuanya dinilai dari ucapan, sikap tindakan, tingkah lakunya dan kemampuan memahami makna kehidupan.
Menjadi manusia bijak itu boleh didapatkan dengan melepaskan ego dan keangkuhan, menjadi pribadi yang rendah hati, sabar dan cerdas dalam mengendalikan emosi.
Manusia bijak itu menjaga lidahnya, hati2 berbicara, selalu menjaga hatinya sendiri dan menjaga hati orang lain, jangan sampai lidahnya melukai hati orang lain.
Manusia bijak itu berbudi pekerti luhur, beradab, sopan santun dan tidak memotong pembicaraan sampai orang lain selesai bicara.
Lebih baik diam dari pada bicara yang tidak bermanfaat.
Manusia bijak itu memiliki kedamaian batin, ketenangan dan kejernihan pikiran, selalu bersikap jujur, tidak dendam, mudah memaafkan dan tidak pernah lari dari tanggung jawab.
Manusia bijak itu tidak melihat keluar tetapi melihat kedalam dirinya, selalu koreksi, introspeksi diri dan tidak anti kritik.
Manusia bijak itu mampu mengendalikan diri, menghindari Amarah dan iri dengki, tidak baperan dan memiliki kehati2an.
Manusia bijak itu selalu merendah, tidak pernah tinggi hati meskipun memiliki ilmu yang tinggi, terus belajar dan tidak pernah merasa paling pintar dan tidak pernah merasa paling benar.
Manusia bijak itu berwawasan luas, cerdas, memiliki tujuan, berpikir kedepan dan menjadikan masa lalu pelajaran, memiliki ketajaman pikiran, selalu berpikiran positif dan Arif dalam mengambil keputusan.
Manusia bijak itu menciptakan dampak positif didalam kehidupan untuk dirinya sendiri dan masyarakat luas.
Manusia bijak itu hidupnya bahagia, didalam cinta kasih dan berjalan dijalan kemanusiaan.
Manusia bijak itu memiliki kemampuan untuk menjawab pertanyaan, memiliki kemampuan menghadapi kesulitan, memiliki kemampuan menyelesaikan masalah dibawah situasi yang sulit penuh tekanan.
Manusia bijak itu memiliki akal sehat dan mata hati yang tajam sehingga boleh melihat kebenaran, sehingga tidak boleh dibodohi oleh fitnah dan menyesatkan, tidak boleh dibodohkan untuk turut serta menyebarkan fitnah.
Manusia bijak itu tidak akan pernah mau mendengki, membenci, menghasut, menuduh dan menghakimi orang lain.
Manusia bijak itu tidak akan pernah mau menghina, menghujah, mencaci maki dan merendah orang lain.
Manusia bijak itu menghindari berdebat, tidak akan pernah mau berdebat apalagi berdebat untuk mencari kemenangan dengan merendahkan, menghina dan memfitnah untuk menjatuhkan demi ambisi untuk berkuasa.
Manusia bijak itu tidak mau menyerang dengan tujuan merusak karakter orang lain, tidak mau bicara etika/moral orang lain, selalu menghargai dan menghormati.
Sifat bijak, bijaksana, merupakan salah satu kualitas manusia yang paling dihargai yang tidak dimiliki semua orang.

Belajarlah menjadi manusia baik dan bijak.

Isnin, 8 Januari 2024

𝗞𝗘𝗚𝗘𝗠𝗜𝗟𝗔𝗡𝗚𝗔𝗡 𝗠𝗨𝗭𝗜𝗞 𝗗𝗜 𝗭𝗔𝗠𝗔𝗡 𝗔𝗕𝗕𝗔𝗦𝗜𝗬𝗔𝗛

 


𝗞𝗘𝗚𝗘𝗠𝗜𝗟𝗔𝗡𝗚𝗔𝗡 𝗠𝗨𝗭𝗜𝗞 𝗗𝗜 𝗭𝗔𝗠𝗔𝗡 𝗔𝗕𝗕𝗔𝗦𝗜𝗬𝗔𝗛
Pengaruh muzik pada zaman Kerajaan Abbasiyyah telah mencapai kemajuan yang hebat. Ini kerana seni muzik telah mendapat tempat yang baik dari kalangan pemerintah dan juga orang ramai. Kehebatan dan kemajuan seni muzik ini dapat dilihat melalui lukisan-lukisan yang terdapat dalam kitab Alfun Al-Lail atau Hikayat Seribu Satu Malam, yang dihiasi dengan gambar-gambar sekumpulan ahli muzik yang sedang membuat persembahan mereka di hadapan khalifah. Ia menggambarkan betapa besarnya penghargaan umat Islam terhadap seni muzik pada masa itu di Kota Damsyik iaitu pada zaman Kerajaan Abbasiyyah.
Selain dari itu, perkembangan seni muzik mendapat kecemerlangannya pada ketika itu kerana Kerajaan Abbasiyyah menjadikan kemahiran dalam bidang muzik dan nyanyian sebagai syarat untuk mendapatkan pekerjaan. Hanya mereka yang cekap bermain alat-alat muzik dapat diterima menjadi pelayan, dayang-dayang dan inang pengasuh di istana atau di rumah pembesar serta hartawan. Oleh sebab itulah kebanyakan pemuda dan gadis menjadi kewajipan untuk mereka belajar dan mendalami bidang muzik.
Pada masa pemerintahan Khalifah al-Mahdi, para penyanyi telah diundang ke istana untuk menghiburkan khalifah. Salah seorangnya adalah Siyath yang datang dari Kota Mekah. Beliau telah diberikan perlindungan agar dapat bergerak bebas dalam istana dan juga diberikan saguhati atas persembahan beliau. Anak muridnya yang bernama Ibrahim al-Mausili juga telah mendapat tempat utama di istana Khalifah Harun al-Rashid. Ibrahim al-Mausili berasal dari keturunan bangsawan Parsi amat pandai bermain alat muzik gambus dan mempunyai anak murid yang ramai. Antaranya yang terkenal ialah Ishaq iaitu penyanyi istana kepada empat orang khalifah iaitu Khalifah Ma’mun, Khalifah Mu’tasim, Khalifah Wathiq dan Khalifah al-Mutawakkil
Di antara khalifah Bani Abbas, Khalifah Harun al-Rashid adalah khalifah yang paling meminati lagu-lagu dan muzik. Beliau memberi kurniaan saguhati yang banyak kepada penyanyi dan ahli muzik pada waktu pemerintahannya. Ramai penyanyi terkenal pada zaman Khalifah Harun al-Rashid seperti Mansur Zalzal, Ismail Abu Qasim, Miskin al-Madani dan lain-lain lagi. Oleh kerana penekanan yang diberikan pemerintah pada waktu itu dalam bidang muzik, telah melahirkan ramai pemuzik terkenal seperti Ibnu Muhriz, Ibnu Misjah, Ibnu Suraji dan Basbas. Selain itu juga, mereka telah menghasilkan beberapa buah buku dalam bidang muzik untuk menjadi sukatan pelajaran. Buku-buku muzik Abu Abdul Rabbih telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggeris sebagai Unique Necklace, karya muzik al-Isfahan diterjemahkan kepada The Great Book of Song dan al-Nawairy diterjemahkan kepada The Extreme Needs. Karya lagu mereka sangat mengagumkan dunia Eropah dan menjadi sanjungan di sana. Pada waktu ini juga telah melahirkan seniman al-Syatibi yang merupakan seorang pemain biola yang terkemuka.

( Sumber dari FB )

BERIKAN KEMANISAN PADA HIDUP INI


BERIKAN KEMANISAN PADA HIDUP INI

Perjalanan hidup ini memang penuh dengan liku-liku, itulah erti hidup namanya.
Umpama aliran air sungai yang sedang mengalir disekat, dikepung sampah sarap, bebatu, tunggul tumbuhan renek dan seumpamanya.
Namun sang air tetap terus mengalir walaupun terpaksa melalui celahan berbagai benda nan menghalang, air tetap meloloskan dirinya biarpun bergerak dengan perlahan-lahan.
Begitulah rempah ratusnya atau pahit dan manisnya kehidupan ini. Hidup mesti diteruskan dan berikan kemanisan tanpa sesalan.
Usah sesekali menganggap dunia ini sebagai tempat melalaikan. Sedangkan kita mencari bekalan di dunia sana bermula di sinilah juga. Kitalah yang harus bijak mengawal diri supaya langkah kita tidak melangkahi batasan yang Allah redai.
Sang mentari dan sang rembulan yang kita jangkakan akan terus bersinar di sepanjang siang atau malam juga tidak terkecuali ada hari gerhananya.
GERHANA
Sedangkan mentari
ada gerhana
hidup insan
tentunya.

# Aktivis Seni & Sastera (AKSARA MALAYSIA)

 

Asiah Tuah

 



*MATI SEBELUM MATI*
Sabda Nabi SAW;
موتوا قبل ان تموتوا
*“Rasakanlah mati sebelum engkau mati.”*_
Mati terbagi 2 :
● *Mati Zahir*
● *Mati Bathin*
Mati zahir adalah mati putus nyawa.
Mati bathin adalah matikan dirimu sebelum mati.
Orang yg mati zahir tanpa terdahulu mati bathin maka ia orang yg rugi. Maka setelah mati dia digelar *Al.Malaun* (Yang DiLaknati).
Manakala orang yg telah mati Bathin terlebih dahulu digelar *Al.Marhum*
(Yg diRahmati).

Sabda Nabi SAW;
موتوا قبل ان تموتوا
*“Rasakanlah mati sebelum engkau mati.”*_
_*BARANGSIAPA BUTA DI DUNIA MAKA BERTAMBAH BUTALAH DIA DI AKHIRAT*_
Dalam pengajian ilmu mengenal diri atau ilmu Makrifat maka DIMENSI MATI adalah :
• Orang yg tidak kenal Allah (bermakrifat) maka matinya jasadnya akan menjadi bangkai. Orang ini adalah golongan yg buta didunia maka akan bertambah butalah dia diakhirat. Kerana golongan ini telah menajiskan iman dengan mencuri hak Allah. Maka ia dikutuk & dilaknat Allah kerana engkar mengenali Allah semasa hidupnya. Merekalah golongan yg sesat & digelar Al.Malaun (yang dilaknat).
● Orang Yg Mati Bathin adalah orang yg Mengenal Allah lantas ia mengembalikan hak Allah. Orang ini dinamakan Insan.
● Insan adalah orang yg sedari bahawa dia hanya bayangan Nur Muhammad. Nur Muhammad adalah kuntumnya 7 (sifat Ma'ani) di dalam diri iaitu Samak, Basar, Kalam, Ilmu, Kudrat, Iradat, Hayat.
● Insan adalah orang yg menginsafi bahawa dirinya tiada, yg ada & wujud hanyalah Dia (Allah). Maka insan sekadar peminjam kuntumnya 7. Maka ia harus kembalikan kuntumnya 7 kpd Allah selagi masih hayat dikandung badan. Kembalikan inilah yg disebut Mati Sebelum Mati.
● Bagaimana nak merasakan insan telah kembalikan kuntumnya 7 & Bagaimana insan nak mati sebelum mati ? Itu kena tunggu Part 3.

*ORANG YANG MATI TIDAK MENGENAL ALLAH (BERMAKRIFAT), MAKA IA ORANG YG SESAT.*_
_*ORANG YG MATI SEBELUM MATI, MAKA IA INSAN YG TELAH MELIHAT ALLAH DENGAN PANDANGAN MATA HATI - INILAH DINAMAKAN INSAN BERMUJAHADAH*_
● _Mati Sebelum Mati adalah paksi kepada Makrifatullah. Bermakrifat adalah memandang cermin diri (Roh) yg bila digilap maka ia akan menjadi terang. Cermin terang itulah yg dinamakan "mata hati insan"._
● _Mata Hati (pandangan Roh) yg memandang menembusi cermin di dalam cermin (hijab). Maka didalam cermin kelihatan Nur Muhammad. Maka semakin ditilik Nur Muhammad maka ia menembusi cermin di dalam cermin maka ternampaklah Nur Allah. Maka disaat itu insan rasakan kelazatan mutlak - iaitu dirinya telah tiada, yg ada hanyalah Allah. Dirinya hanyalah bayangan Allah._
_*Ini dijelaskan dalam Surah An-Nur : 35:*_
_*"Allah (pemberi) cahaya (makrifat) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya, seperti sebuah lubang yang tidak tembus (hijab), yang di dalamnya ada pelita besar (nafsu). Pelita itu di dalam tabung kaca (Roh) tabung kaca itu bagaikan bintang yang berkilauan (mata hati), yang dinyalakan dengan minyak (zikir) dari pohon (ilmu) yang diberkahi, pohon zaitun yang tumbuh tidak di timur dan tidak pula di barat, yang minyaknya hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api . Cahaya di atas cahaya (lapisan cermin hijab tersingkap), Allah memberi petunjuk kepada cahaya-Nya (Nur Muhamad) bagi orang yang Dia kehendaki, dan Allah membuat perumpamaan- perumpamaan (dalam Al Quran) bagi manusia. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.*_
● _Maka yang dinamakan Kenali Allah ialah memandang kesempurnaan dirinya dalam diri Allah. Maka tika itulah ia telah mati sebelum mati yg dinamakan Mati Bathin._


Kejayaan bukan destinasi, kejayaan adalah perjalanan. Saya terus melangkah & mengembara dalam kehidupan.


Jangan Pernah Berusaha Merubah Orang Lain Dengan Paham Kita.. Tapi Berusaha Merubah Diri Untuk Paham Dengan Orang Lain

KONSEP NUR MUHAMMAD DI DUNIA MELAYU - Siri Penutup

  KONSEP NUR MUHAMMAD DI DUNIA MELAYU - Siri Penutup Penulis : DR. MUHAMMAD ‘UTHMAN EL-MUHAMMADY (UEM) (Jabatan Mufti Negeri Sembilan hanya ...