BERAGAMA SEBATAS KULIT.
Beragama hanya sebatas kulit,
Beragama hanya sampai dipermukaan kulit,
Agama hanya dipahami kulitnya,
Beragama hanya sebatas kulit,
Beragama hanya sampai dipermukaan kulit,
Agama hanya dipahami kulitnya,
Sehari2 hanya sibukan halal-haram, bid'ah, syirik, musyrik, liberal, murtad, sesat dan kafir, menghitung pahala, mengkhayal surga dengan bidadarinya.
Sehari2 hanya sibukan ritual yang hampa makna, kosong jiwa.
Sehari2 hanya sibukkan ritual dan tidak pernah sampai kepada spiritual.
Tidak pernah masuk keisi agama, tidak pernah masuk kewilayah inti agama, sehingga tidak pernah mengerti agama itu apa ?
Beragama hanya sebatas kulit,
Beragama hanya sampai dipermukaan kulit,
- Yang makan kurma dapat pahala - yang makan buah mangga tidak dapat pahala.
- Yang minum air zam2 dapat pahala - yang minum air sumur daerah sendiri tidak dapat pahala.
- Yang pakai jenggot setiap hari mengalir pahalanya - yang tidak pakai jenggot tidak dapat pahala.
- Yang pakai jilbab setiap hari mengalir pahalanya - yang tidak pakai jilbab setiap hari mengalir dosa.
- Yang pakai celana cingkrang akan terhindar dari api neraka - yang tidak pakai celana cingkrang akan masuk neraka.
- Yang pakai jubah arab dapat pahala - yang pakai baju batik tidak dapat pahala.
Yang diributkan selama seribu tahun lebih kebanyakan hanya masalah remeh temeh, masalah remeh temeh inipun menjadi beragama.
Beragama hanya sebatas kulit dan tidak pernah masuk keinti agama.
Beragama hanya sebatas kulit,
Beragama hanya sampai dipermukaan kulit,
Masalah pakaian adalah masalah budaya suatu bangsa/negara atau suatu daerah, tetapi dipaksakan pakaian itu beragama.
Seribu tahun lebih hanya sibuk membahas aurat perempuan, batas aurat perempuan, kulit aurat, rambut aurat, membahas pakaian perempuan.
Tidak pernah membahas ilmu pengetahuan, apalagi mencetak ilmuwan, jauh tertinggal - sangat jauh tertinggal, karena hanya sibuk habiskan waktu membahas/bertengkar masalah remeh temeh.
Beragama hanya sebatas kulit,
Beragama hanya sampai dipermukaan kulit,
Sama sekali tidak pernah tahu, tidak pernah sampai dan masuk keinti agama, tidak pernah masuk kehakikat. Akal dibuang, sempit pikiran, sempit wawasan.
Beragama hanya sebatas kulit,
Beragama hanya sampai dipermukaan kulit,
Berebut kulit tetapi isinya tidak pernah diperebutkan.
Beragama hanya sebatas kulit,
Beragama hanya sampai dipermukaan kulit,
Tetapi merasa yang paling benar.
Beragama hanya sebatas kulit,
Beragama hanya sampai dipermukaan kulit,
Sering bertengkar, berselisih soal pemahaman agama, karena terjebak pada agama ritual dan bukan spiritual.
Sumber dari Asrof Husin
Tiada ulasan:
Catat Ulasan